Tulisan Bisnis "Bisnis Pertanian"

 PENGANTAR BISNIS 

 


                                                        
   Nama        : Kurniawati

NPM        : 20220824

Kelas        : 1EB12

  

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah  Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul belajar mengenai bisnis. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga makalah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.

  

Bekasi, 10 November 2020

Penulis

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN  ....................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3

1.3 Tujuan  ............................................................................................................................. 4

1.4 Metodologi Penulisan  ..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN  ......................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Bisnis  ............................................................................................................ 5

2.2 Konsep Dalam Bisnis  ..................................................................................................... 5

2.3 Tujuan Bisnis  .................................................................................................................. 6

2.4 Fungsi Bisnis ................................................................................................................... 6

2.5 Jenis Bisnis  ..................................................................................................................... 7

2.6 Elemen-elemen Dalam Bisnis .......................................................................................... 9

2.7 Unsur-unsur Penting Dalam Aktivitas Ekonomi   ......................................................... 10

2.8 Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis   ............................................................................... 11

2.9 Klasifikasi Bisnis ........................................................................................................... 12

2.10 Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar  ....................................................................... 14

2.11 Contoh Bisnis  ............................................................................................................... 16

A. Pengertian Pertanian  ............................................................................................... 16

B. Jenis Pertanian  ........................................................................................................ 17

C. Peranan Pertanian bagi Perekonomian Indonesia .................................................... 18

D. Karakteristik Pertanian  ........................................................................................... 21

E. Kondisi Pertanian Indonesia .................................................................................... 25

F. Permasalahan Pertanian di Indonesia ....................................................................... 27

BAB III PENUTUP  ............................................................................................................... 32

3.1 Kesimpulan  ................................................................................................................... 32

3.2 Saran  ............................................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA  ............................................................................................................ 33

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti sebagai rakyat Indonesia kita tidak  mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai.

Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi pegawai negeri yang di impikan tetapi pekerjaan kita tidak hanya pegawai negeri saja. Masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan pewirausaha atau pengusaha.

Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “Belajar Mengenal Bisnis” yang menjadi salah satu topik pembahasan penulis. Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat khususnya mahasiswa dapat menyukai makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti bahkan mampu memahami serta menambah wawasan dalam dunia bisnis.  

1.2 Rumusan Masalah 

Rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah :

  1. Apa yang dimaksud dengan bisnis ?
  2. Bagaimana konsep dalam bisnis ?
  3. Apa tujuan bisnis ?
  4. Apa fungsi bisnis ?
  5. Apa saja jenis-jenis bisnis ?
  6. Apa elemen-elemen dalam bisnis ?
  7. Unsur-unsur penting dalam aktivitas ekonomi ?
  8. Bagamana bentuk dasar kepemilikian bisnis ?
  9. Apa saja klasifikasi bisnis ?
  10. Sistem perekonomian dan sistem pasar ?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam makalah ini adalah :

  1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill.
  2. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pengantar bisnis.

1.4 Metodologi Penulisan

Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulis yang dilaksanakan, maka penulis menggunakan metode kepusakaan melalui :

  1. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis.
  2. Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situs internet.

 

BAB II

PEMBAHASAN 


2.1  Pengertian Bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dalam bahasa inggris business, dari kata dasar busy yang artinya "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyakarat. Dari penjelasan singkat tersebut bisa disimpulkan bahwa bisnis dapat merujuk pada tiga hal tergantung lingkupnya yaitu:

a.       Badan usaha yaitu kesatuan yuridis, teknis dan ekonomis untuk mencari keuntungan.

b.      Sektor pasar tertentu, misalnya pasar modal.

c.       Seluruh aktivitas pada komunitas produsen barang dan jasa.

2.2  Konsep Dalam Bisnis

Konsep bisnis adalah ide fundamental yang ada dibalik sebuah usaha yang dikembangkan oleh pengusaha melalui model bisnis, rencana bisnis, serta visi dan misi dari bisnis. Contohnya, driver Gojek yang berawal dari konsep layanan transportasi murah terintegrasi dengan banyak pengemudi sepeda motor dan taksi. Dan akhirnya sampai saat ini banyak pengemudi sepeda motor dan mobil yang menjadi partner Gojek. Konsep bisnis yang terdapat dalam beberapa komponen utama, yaitu:

1. Strategi Inti (Core Strategy), yaitu visi dan misi dari sebuah bisnis yang meliputi hal-hal ideal yang diharapkan dalam bisnis.

2. Sumber Daya Strategis (Strategic Resources), yaitu semua yang berhubungan dengan kompetensi utama, proses inti dan aset strategis.

3. Perantara Pelanggan (Customer Inferface), yaitu semua yang berhubungan dengan infprmasi, dukungan dan pemenuhan, dinamika hubungan dan struktur harga.

4. Jaringan Nilai (Value Network), yaitu semua jaringan nilai yang dapat memperkuat dan melengkapi sumber daya perusahaan.

2.3 Tujuan Bisnis 

Tujuan utama dari bisnis adalah untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun ada beberapa tujuan lain dari bisnis, yaitu:

1.    Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.

2.    Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

3.    Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.

4.    Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

5.    Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.

2.4 Fungsi Bisnis 

Selain dari tujuan bisnis adapun fungsi bisnis untuk membuat sesuatu yang awalnya kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setelah diolah.

Secara umum, ada beberapa fungsi lain dari bisnis sebagai berikut:

1. Form Utility, yaitu fungsi produksi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture, perusahaan jasa keuangan dan lain-lain.

2. Place Utility, yaitu fungsi distribusi untuk menyalurkan suatu barang atau jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.

3. Possessive Utility, yaitu fungsi penjualan untuk menjual suatu produk ke konsumen yang membutuhkan baik itu barang maupun jasa.

4. Time Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dimana barang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat. 

Tetapi ada juga fungsi lainnya menurut Steinhoff dalam bukunya The Wordl Of Business (1979), yaitu:

1. Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.

2. Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.

3. Distributing Product to Consumers, yaitu untuk menyalurkan produk yang dihasilkan kepada konsumen.

2.5 Jenis Bisnis 

Saat ini ada banyak jenis bisnis yang dijalankan oleh para pengusaha. Secara umum bisnis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:

a.      Bisnis Manufaktur

Bisnis manufaktur adalah bisnis di bidang pengolahan bahan baku atau bahan mentah menjadi bahan jadi. Pelaku usaha di bidang manufaktur adalah produsen yang mengembangkan suatu produk dan menjualnya ke konsumen, baik secara langsung maupun melalui perantara (distributor).

Beberapa contoh bisnis di bidang manufaktur di antaranya;

·           Pabrik plastik.

·           Pabrik baja.

·           Pabrik tekstil.

·           Pabrik kertas.

·           Perusahaan mebel.

·           Pabrik otomotif dan lain sebagainya.

b.      Bisnis Jasa

Bisnis jasa adalah bisnis yang kegiatannya menciptakan dan menjual produk tak berwujud, yaitu jasa atau layanan kepada konsumen untuk menghasilkan keuntungan.

Beberapa contoh bisnis di bidang jasa di antaranya:

·           Jasa perawatan misalnya salon.

·           Jasa pendidikan misalnya sekolah.

·           Jasa kesehatan misalnya rumah sakit.

·           Jasa keuangan misalnya Bank.

·           Jasa konsultan, misalnya konsultan keuangan.

·           Jasa konstruksi bangunan.

c.       Bisnis Perdagangan

Perdagangan adalah jenis bisnis di bidang perniagaan yang membeli produk dari produsen atau mitra lainnya, lalu menjual kembali produk tersebut secara eceran ke konsumen akhir. Jenis bisnis ini berperan sebagai perantara antara produsen dengan konsumen. Beberapa contoh bisnis di bidang perdagangan di antaranya:

·           Toko kelontong.

·           Toko pakaian.

·           Toko grosir.

·            Supermarket dan lain sebagainya. 

d.      Bisnis Ekstraktif

Bisnis ekstraktif adalah jenis bisnis yang kegiatan usahanya menambang atau menggali barang tambang di dalam bumi dimana produk yang dihasilkan merupakan bahan mentah untuk diolah kembali. Beberapa contoh bisnis di bidang ekstraktif di antaranya:

·           Tambang emas.

·           Tambang minyak bumi.

·           Tambang gas bumi.

·           Tambang tembaga dan lain sebagainya.

e.       Bisnis Agraris

Bisnis agraris atau agribisnis adalah jenis bisnis yang kegiatan usahanya di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Beberapa contoh bisnis di bidang agraris di antaranya:

·           Bercocok tanam padi di sawah.

·           Perusahaan kebun kelapa sawit.

·           Budidaya tanaman obat atau herbal.

·            Perkebunan sayur organik dan lain sebagainya.

2.6 Elemen-elemen dDalam Bisnis 

Elemen-elemen dalam bisnis terbagi menjadi empat, yaitu :

a. Modal (Capital)

Modal dapat berbentuk material dan non material. Dalam pengertian ini modal adalah sejumlah uang yang digunakan untuk menjalanan kegiatan bisnis seperti bahan baku, upah tenaga kerja dan sebagainya. Modal dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu modal sendiri, modal pinjaman dan modal patungan (kerja sama).

b. Bahan baku (Material)

Semua bahan (sumber alam) yang diperlukan sebagai menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Yang perlu diperhatikan untuk mencapai keunggulan bisnis adalah kualitas bahan karena dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

c. Sumber Daya Manusia (Human Reource)

Kualifikasi Sumber Daya Manusia yaitu memiliki kemampuan kompetititf dan berkualitas tinggi.

d. Keterampilan Manajemen (Management Skill)

Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan memungkinkan manajer dapat membantu orang lain sehingga menjadi lebih produktif ditempat kerja. Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.

2.7 Unsur-unsur Penting Dalam Aktivitas Ekonomi 

Agar suatu aktivitas ekonomi dapat berlangsung, dibutuhkan tiga unsur yaitu :

1.    Keinginan manusia

Keinginan manusia timbul karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupannya. Dilihat dari kebutuhanya, keinginan manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Keinginan pokok adalah keinginan yang pasti dipenuhi oleh setiap manusia dan merupakan kebutuhan utama. 

Contohnya seperti : setiap manusia memerlukan makanan, tempat tinggal dan pakaian)

b. Keinginan tambahan adalah keinginan selain keinginan pokok. Contohnya seperti: mobil, motor, handphone, dll. 

2.    Sumber-sumber daya (faktor-faktor produksi)

Sumber daya adalah suatu nilai yang memiliki potensi atau unsur dalam kehidupan. Sumber daya dapat berupa fisik dan non fisik. Sumber daya dapat berubah ataupun hilang, dapat juga kekal. Selain itu sumber daya juga dapat pulih atau terbarukan dan tidak terbarukan. Sumber daya yang dapat pulih contohnya tanaman dan hewan (sumber daya hayati).

Dalam ekonomi, sumber daya dibutuhkan untuk memenugi keinginan-keinginan manusia. Sumber daya dapat dikatakan sebagai faktor-faktor produksi. Sumber-sumber daya yang disediakan oleh alam ada juga yang dibuat oleh manusia untuk memproduksi barang dan jasa. Sumber daya (faktor produksi) dapat dibedakan menjadi :

a.         Tanah dan alam

b.         Modal

c.         Keahlian

3.    Cara-cara berproduksi (techniques of production)

Pada umumnya pembuatan suatu barang merupakan diluar bidang ekonomi, tetapi persoalan barang-barang atau jasa-jasa yang harus diproduksi, dan cara-cara mana yang harus digunakan untuk memproduksi barang ataupun jasa dengan meminimalkan biaya merupakan persoalan yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli ekonomi.

4.    Wirausahawan

Wirausahawan merupakan individun yang menanggung risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh penciptaan dan pengoperasian bisnis baru.

2.8 Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis 

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum :

1.      Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tidak terbatas atas harta perusahaan. Perusahaan ini dikelola secara perorangan serta memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelangsungan perusahaan dan modalnya berasal dari milik sendiri. Biasanya perusahaan perorangan memiliki kelebihan dan kekurangan.

2.      Persekutuan

Persekutuan adalah bentuk bisnis di mana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma. 

3.      Perseroan

Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.

4.      Koperasi

Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

2.9 Klasifikasi Bisnis 

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

  1. Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  2. Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible. Bisnis ini mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  3. Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. 
  4. Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  5. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  6. Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  7. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  8. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  9. Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
  10. Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan secara online lewat internet. Dalam bisnis online, barang apa saja bisa diperjuabelikan layaknya pada bisnis pada umumnya. Untuk bisa berbisnis secara online, banyak media yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah website, Facebook, Twitter, Instagram, Path, blog, dan lain-lainnya.

2.10 Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Sistem Perekonomian secara umum ada 4 bentuk, yaitu :

a.         Kapitalisme

Dalam sistem perekonomian kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian. Dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan.

b.         Sosialisme

Pada sistem perekonomian sosialisme, seseorang relatif bebas untuk memilih usaha, tetapi pemerintah turut campur tangan  dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan masyarakat.

c.         Fasisme

Pada sistem perekonomian fasisme, orang bebas memilih tempat yang diinginkan namun harus atas persetujuan pemerintah.

d.        Komunisme

Pada sistem perekonomian komunisme, hak milik seseorang dihapuskanya, semua masyarakat adalah karyawan negara. Disini negara yang menentukan semua perekonomian, kebebasan politik diawasi secara ketat.

Sedangkan menurut Skinner (1992) sistem ekonomi di dunia pada dasarnya ada 3 tipe, yaitu:

    1. Ekonomi terencana ( a planned economy)

Pemerintah dapat menguasai produksi hampir semua barang dan jasa.

    1. Kapitalisme murni

Perusahaan swasta dapat menguasai produksi hampir semua barang dan jasa

    1. Ekonomi campuran

Sebagian produksi dikuasai oleh pemerintah dan sebagian lagi oleh swasta.

Sistem Pasar

a.    Pasar persaingan sempurna

Pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangnkan bersifat homogen. 

b.    Pasar monopolo

Pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna.

c.    Pasar persaingan monopolistis

Pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (Differentiated Product) dan pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua pasar yang ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

d.   Pasar oligopoli

Pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja yang menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda coraknya, dengan kemampuan menentukan harga ada kalanya kuat maupun lemah dan biasanya memerlukan promosi. Jika hanya dua perusahaan disebut duopoli. 

2.11          Contoh Bisnis

Bisnis Pertanian

A.    Pengertian Pertanian

Pada umumnya, pertanian ialah kegiatan manusia di dalam memanfaatkan sumber daya hayati supaya bisa menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri serta untuk mengelola lingkungannya. Tapi arti pertanian tidak hanya pada umumnya tersebut melainkan masih ada arti yang lainnya.

Pengertian pertanian secara luas ialah pemanfaatan dari sumber daya hayati yang di lakukan oleh manusia dengan menggunakan cara menanam tanaman yang produktif yang bisa menghasilkan serta dapat di pergunakan bagi kehidupan. Ataupun seluruh kegiatan yang mencakup kedalam pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan juga perikanan yang hasilnya bisa digunakan bagi kehidupan manusia.

Tetapi arti pertanian secara sempit ialah proses dari budidaya tanaman pada suatu lahan yang hasilnya bisa mencukupi dari kebutuhan manusia. Ataupun proses dari bercocok tanam yang dilakukan di lahan yang sudah di siapkan sebelumnya dan kemudian di kelola menggunakan cara yang manual dan tidak terlalu banyak menggunakan manajemen.

Sedangkan aktivitas pertanian yang terdapat di indonesia mempunyai dua macam antara lain pertanian basah dan juga kering. Pertanian lahan basah ialah merupakan lahan yang digenangi oleh air atau yang lebih dikenal dengan sawah. Pertanian ini biasanya lebih banyak dilakukan di daratan rendah dan biasanya lebih sering berlokasi sekitar 300 m diatas permukaan laut. Karena pada umumnya diwilayah tersebut terdapat banyak sungai dan juga adanya irigasi untuk pengairan.

Sedangkan pertanian lahan kering ialah pertanian yang lahannya tidak tergenang oleh air dan tentu tanaman yang ditanam tidak membutuhkan genangan air pada lahan tumbuhan dan juga biasanya berlokasi di atas 500 m di atas permukaan laut tetapi banyak juga yang di lakukan pada daratan rendah.

B. Jenis Pertanian 

Di dalam bidang pertanian yang ada di indonesia mempunyai beberapa bentuk ataupun jenisnya. Untuk dapat mengetahui apa saja bentuk atau jenis dari pertanian mari sama-sama kita melanjutkan pembahasan di bawah ini.

a.      Sawah

Ialah suatu bentuk pertanian yang dilakukannya pada lahan basah, dan sawah juga membutuhkan banyak air. Sawah sendiri mempunyai bentuk-bentuknya diantaranya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah bencah atau sawah pasang surut, sawah lebak.

b.      Pekarangan

Ialah suatu lahan yang mempunyai letak pada lingkungan pemukiman atau di lingkungan rumah yang pada umumnya dibatasi dengan pagar dan lahan ini sering ditanami dengan tanaman pertanian.

c.       Tegalan

Ialah sebuah area dengan lahan kering yang mempunyai ketergantungan pada air hujan. Dan biasanya lebih sering ditanami dengan tanaman musiman serta terpisah dari lingkungan sekitar rumah ataupun sekitar pemukiman. Tanah tegalan sendiri susah untuk dibuatkan irigasi di karenakan permukimannya yang tidak rata.

d. Ladang berpindah 

Ialah kegiatan pertanian dengan lahannya yang berpindah-pindah, yang biasanya dilakukan pada banyak lahan hasil dari pembukaan semak setelah beberapa kali dilakukan penanaman dan juga panen maka akan berpindah lahan lagi. Jika tanah juga sudah tidak subur lagi maka akan melakukan pindah lahan lagi mencari tanah yang lainnya yang masih subur. 

C. Peranan Pertanian bagi Perekonomian Indonesia

 

 

Sektor pertanian sebagai penggerak perekonomian memiliki beberapa peranan, yang juga tertuang dalam Repelita VI sebagai berikut:

1.    Mensejahterakan petani

Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Mensejahterakan di sini mengandung arti luas sehingga menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar.

2.    Menyediakan pangan

Peranan klasik dari sektor pertanian dalam perekonomian nasional adalah penyediaan bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 220 juta jiwa. Dengan peranan pertanian sebagai penyedia bahan pangan yang relatf murah, telah memungkinkan biaya hdup di Indonesia tergolong rendah di dunia. Dan rendahnya biaya hidup di Indonesia menjadi salah satu daya saing nasional. Keberhasilan dalam penyediaan bahan pangan yang cukup dan stabil meimilki peran yang besar dalam penciptaaan ketahanan pangan nasional (food security) yang erta kaitannya dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.

3.    Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pendapatan antar masyarakat maupun kesenjangan antar wilayah

Sebagai contoh, mengingat pembangunan besar-besaran terjadi di perkotaan adapun masyarakat mayoritas berdomisili di pedeaan yang merupakan sumber sektor pertanian. Maka pembangunan pertanian harus didukung oleh pembangunan wilayah baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan.

4.    Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri

Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar, namun produk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan musiman. Sehingga dalam era globalisasi dimana konsumen umumnya cenderung mengkonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitas tinggi, tidak busuk, dan makan tempat, maka peranan agroindustri akan dominan. Dan jika sektor pertanian terus ditingkatkan maka diharapkan sektor ini mampu menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi.

5.    Menghasilkan devisa

Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi Indonesia. Salah satu subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan, seperti ekspor komoditas karet, kopi, teh, kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total produksi komoditas-komoditas tersebut adalah untuk diekspor. Pada lima tahun terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang devisa dengan rata-rata nilai ekspor produk primernya (belum termasuk nilai ekspor produk olahan perkebunan) mencapai US$ 4 milyar per tahun. Sumbangan sector pertanian terhadap pembangunan dan devisa negara ditentukan oleh produktivitas dari sektor ini. Karena sektor ini memilik sumbangan besar terhadap perekonomian nasional, maka rendahnya produktivitas pertanian akan berpengaruh terhadap produktivitas perekonomian secara keseluruhan.

Sumbangan terbesar sektor pertanian selama PJP I (Pembangunan Jangka Panjang) adalah tercapainya swasembada pangan, khususnya beras dalam tahun. Pada masa tersebut Indonesia mampu mengekspor beras ke beberapa negara miskin sehingga dapat menambah devisa. Dampak swasembada tersebut adalah meningkatnya pendapatan masyarakat, kualitas gizi, serta penghematan devisa. Selain itu, swasembada pangan juga telah meningkatkan kestabilan ekonomi nasional.

6.    Menyediakan lapangan pekerjaan

Sebagaimana diterangkan di muka, sektor pertanian memiliki peran penting dalam menyerap tenaga kerja. Di tahun 1994 saja (BPS, 1996) 46% dari 82 juta jiwa angkatan kerja pada tahun itu diserap oleh subsector pertanian primer. Lagi, subsektor perkebunan memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional. Sampai tahun 2003, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor ini diperkirakan mencapai 17 juta jiwa. Kontribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaannya pun mempunyai nilai tambah tersendiri, karena subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil. Dengan demikian, selain menyediakan lapangan kerja subsektor perkebuna ikut mengurangi arus urbanisasi.

7.    Pembentukan produk domestik bruto/peningkatan pendapatan nasional

Berdasarkan data yang kami peroleh, subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari segi nilai absolut berdasarkan harga yang berlaku PDB perkebunan terus meningkat dari sekitar Rp 33,7 triliun pada tahun 2000 menjadi sekitar Rp 47,0 triliun pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar 11,7% per tahun. Dengan peningkatan tersebut, kontribusi PDB subsector perkebunan terhadap PDB sektor pertanian adalah sekitar 16%. Terhadap PDB secara nasional tanpa migas, kontribusi subsector perkebunan adalah sekitar 2,9% atau sekitar 2,6% PDB total. Jika menggunakan PDB dengan harga konstan tahun 1993, pangsa subsektor perkebunan terhadap PDB sektor pertanian adalah 17,6%, sedangkan terhadap PDB non migas dan PDB nasional masing-masing adalah 3,0% dan 2,8%.

8.    Tetap mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan dalam pelestarian lingkungan hidup)

Tidak ada satu pun negara di dunia seperti Indonesia yang kaya akan beraneka ragam sumber daya pertanian secara alami (endowment factor). Maka dari itu, diharapkan dalam penggunaannya sumber daya ini digunakan secara optimal dan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumber daya pertanian.

D.    Karakteristik Pertanian

1.    Sumber Daya Alam

Sumber daya alam sangatlah melimpah sehingga sangat cocok untuk melakukan pertanian. Sumber daya alam meliputi :

a.    Lahan

-          Luas Indonesia yang mencapai 1.905.000 km², dan juga kontur tanah yang beragam membuat lahan indonesia dapat ditanami berbagai tanaman

-          Kering : Palawija, sayur sayuran, buah

-          Basah : padi, lahan gambut

-          Dataran Tinggi : teh, stroberi, wortel, kentang

-          Dataran Rendah : kelapa, pisang, bakau, jeruk

b.   Air

Pada umumnya pertanian di daerah perbukitan menggunakan lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah dimana pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Contoh: lading atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah oleh kebanyakan penduduk Kalimantan.

c.    Udara

Udara yang bebas polusi yang bermanfaat dalam proses respirasi dan membantu penyerbukan tanaman di lahan pertanian. Polusi udara dapat menurunkan kualitas buah yang dihasilkan.

d.   Sinar matahari

Durasi malam dan siang yang relatif sama membuat tanaman mendapatkan pasokan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

e.    Kesuburan tanah

Tanah Indonesia termasuk tanah yang subur dan menyediakan berbagai unsur hara. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya gunung berapi.

2.    Proses Produksi

a.    Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman

Pelaksanaan pekerjaan (operasi) tertentu, misalnya membajak dan menanam, hanya dapat dilakukan jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan. Dipengaruhi oleh iklim juga.

b.   Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas

Produksi persatuan luas tanah harus diusahakan sebesar-besarnya, diperlukan transpor yang juga tersebar untuk mengangkut hasilnya dna menyediakan sarana produksi dan lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat.

c.    Jenis usaha tani dan potensi produksi pertanian berbeda dari satu tempat ke lain tempat

Ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat kita kelompokkan ke dalam iklim, sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Jenis usaha tani (jenis tanaman dan jenis pengusahaannya) bervariasi disesuaikan dengan keadaan dan irama perubahan iklim.

d.   Pertanian modern selalu berubah

Berubah sesuai dengan kebutuhan manusia. Penggunaan dan teknologi yang berkembang dalam pertanian modern memungkinkan tercapainya volume produk dan jenis produk yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan.

3.    Produk

a.    Usaha kecil-kecilan

Dilakukan petani secara kecil-kecilan.

Contoh : karena jumlah petani padi yang sangat banyak, petani-petani tidak dapat mempengaruhi permintaan atas jenis barang yang dihasilkannya.

b.   Produksi bersifat musiman

Hasil produksi akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan.

c.    Produksi terpencar

Hal ini disebabkan petani itu selalu mencari tempat yang keadaan tanah dan iklimnya cocok untuk tanamannya, tanpa memperhitungkan apakah dekat atau jauh dari kota atau pasar.

d.   Produk hasil-hasil pertanian bersifat berat, mengambil banyak tempat dan cepat atau musah rusak. Hal ini menyebabkan proses distribusi dan penyimpanan menjadi lebih rumit.

e.    Penawaran Produknya Relatif Kecil

Petani suplier kecil tidak memiliki posisi tawar dalam menentukan harga.

f.    Ketidakseragaman

Berupa kualitas dari segi ukuran, tingkat kematangan, dan lainnya.

g.   Ketergantungan pada alam

Produk hasil pertanian bersifat spesifik dalam kaitannya dengan faktor klimatologi. Produk tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di musim-musim tertentu.

h.   Memiliki banyak produk substitusi

Produk hasil pertanian bersifat substitusi satu sama lain. Kebutuhan akan satu jenis produk hasil pertanian jika tidak tersedia maka dapat digantikan dengan jenis lain.

4.    Pelaku pertanian

a.    Usia

Pelaku usia yang dalam rentang produktif akan mempengaruhi proses pertanian dalam hal inovasi.

b.   Pendidikan

Semakin tinggi jenjang pendidikan mengenai pertanian yang dialami seseorang, semakin banyak pula pengetahuan tentang pertanian yang bisa digunakan untuk memajukan sektor ini. Petani yang cerdas akan terus berinovasi sehingga menciptakan hasil pertanian yang baik.

c.    Luas lahan

Luas lahan tani menentukan pendapatan, taraf hidup dan derajat kesejateraan.

d.   Pengalaman

Pengalaman merupakan modal dasar dalam berinovasi dan meningkatkan produktivitas.

E.     Kondisi Pertanian Indonesia

1.    Pelaku pertanian

Petani, buruh tani, pengusaha pertanian, pengepul, pedagang, super market, eksportir, importir, pengusaha saprotan, pedagang sapotran, pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian pertanian, serta perbankan.

a.       Belum terintegrasi menjadi kekuatan ekonomu nasional (lemahnya sistem dan pemerintahan)

b.      Belum saling memberdayakan (kemitraan) tetapi memperdayakan (eksploitatif) dengan ego sektoral

c.       Belum ada hubungan yang adil antara satu dengan yang lain

Isu penting :

a.       Moral Hazard

b.      Pasar Bebas (Liberalisasi Perdagangan)

c.       Otonomi Daerah

2.    Sumber Daya Alam

Lahan sawah, lahan kering, lahan gambut, lahan marjinal, lahan agroforestry dan perkebunan.

Belum terciptanya sistem yang adil dalam pemanfaatan lahan pertanian (kepemilikan vs pengusahaan).

a.       Skala usaha belum ekonomis

b.      Masih banyak lahan tidur

c.       Konversi dan hak kepemilikan lahan pertanian tidak jelas

Isu aktual :

a.       Konversi lahan

b.      Undang-undang pokok Agraria 

c.       Undang-undang Sumber Daya Air

3.    Teknologi Produksi Pertanian

Teknologi tradisi (adat), sederhana, input tinggi, canggih (komoditas mahal), organis dan terpadu.

a.       Indonesia mempunyai banyak “best practices”

b.      Bioteknologi Indonesia cukup berkembang melalui rekayasa teknologi

4.    Permodalan Usaha Pertanian

Banyak variasinya : Modal seadanya, modal lemah, modal kuat, atau modal dengan skema pembiayaan perbankan.

Isu aktual : Investasi masih lemah

a.       Nilai tukar produk pertanian masih rendah

b.      High rish and low profit

c.        KKN 

5.    Komoditas atau Produk Pertanian

Pangan, hortikultura,jagung- serelia, kacang dan umbi, tanaman serat, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.

Komoditas

Peringkat Dunia

Lada Putih

1

Sawit

2

Karet

2

Beras

3

Kakao

3

Lada Hitam

3

Kopi

4

Biji-bijian

6

Teh

6

F. Permasalahan Pertanian di Indonesia 

1.      Masalah Birokrasi Kementerian Pertanian :

a.       Koordinasi antar lembaga masih lemah

b.      Lemah terhadap eksekusi peraturan perundang-undangan

c.       Organisasinya terlalu besar

d.      Disinyalir masih terdapat budaya KKN

2.      Masalah Lahan Pertanian

a.       Luas kepemilikan lahan petani sempit

b.      Produktivitas lahan menurun terus

c.       Alih fungsi lahan bertanbah besar

d.      Belum optimalnya implementasi pemetaan komoditas terkait dengan agroekosistem

e.       Masih banyak lahan “tidur”

3. Masalah Kondisi Petani 

a.       Jumlah sangat besar (25 juta KK : 20 juta mempunyai lahan (milik sendiri atau sewa, dan 5 juta buruh tani)

b.      Pendidikan formal rendah

c.       Regenerasi petani tidak menarik

d.      Pekerja keras tetapi tetap miskin

e.       Bekerja tidak efisien

f.       Produktivitas tiap KK rendah

4. Masalah kepemilikan tanah atau lahan 

a.       Persengketaan tanah antara Rakyat dengan pengusaha dan pemerintah

b.      Banyak lahan petani belum bersetifikat

c.       Sistem pewarisan tanah

d.      Banyak petani tidak mempunyai lahan

5.      Masalah Mentalitas

a.       Petani lemah dalam memperjuangkan hak-haknya

b.      Lemahnya jiwa kewirausahaan

c.       Masih banyak yang percaya mitos

d.      “Moral Hazard”

6.      Masalah ketrampilan

a.       Keterbatasan penguasaan teknik budidaya pada komoditas tertentu

b.      Kurangnya orientasi agribisnis

c.       Kurangnya penguasaan proses pengolahan pasca panen

d.      Kurangnya kemampuan mengakses pasar

7.      Masalah Modal

a.       Petani kurang modal

b.      Sistem perbankan yang kurang peduli terhadap petani

c.       Belum ada asuransi pertanian

d.      Masih terdapat sistem ijon

e.       Belum ada Bank pertanian

8.      Masalah Pasar dan Tata Niaga

a.       Harga (tidak wajar, fluktuatif, bergantung pedagang, tengkulak, cenderung merugikan)

b.      Penguasaan teknologi informasi yang terkait dengan pasar lemah

c.       Rantai tataniaga panjang dan pembagian marjin masih tidak adil

9.      Masalah Organisasi Petani

a.       Lemahnya menjalankan roda organisasi petani

b.      Kurang berfungsinya sebagian organisasi petani yang ada

c.       Organisasi tani kurang mandiri

10.  Masalah Teknologi

a.       Sistem alih teknologi lemah

b.      Penerapan teknologi kurang tepat sasaran

c.       Semakin banyaknya penerapan teknologi tidak ramah lingkungan

11.  Masalah Informasi

a.       Info teknologi terbatas

b.      Regenerasi penyuluh pertanian tidak berjalan

c.       Informasi stock dan kebutuhan komoditas belum terbangun

d.      Pemanfaatan teknologi informasi belum menyentuh petani

e.       Minta petani mencari informasi lemah

f.       Penggunaan media informasi pertanian belum meluas

12.  Masalah Kebijakan

a.       Kebijakan pertahanan (skala usaha tani, alih fungsi lahan, rencana tata ruang wilayah, sertifikasi tanah, pengakuan hak ulayat belum dilaksanakan),

b.      Kebijakan infrastruktur (irigasi, transportasi dan komunikasi)

c.       Trade off dari otonomi daerah, terkait dengan pembangunan dan pemeliharaann infrastuktur pertanian

d.      Kebijakan payung hukum organisasi petani

e.       Kebijakan pemerintah belum optimal bagi petani terkait akses pasar, informasi, subsidi saprotan, proteksi perdagangan internasional

f.       Mal praktek dalam kebijakan food security

g.      Kebijakan perbankan belum kondusif untuk petani

h.      Industrialisasi belum berpihak pada industri pertanian

i.        Kebijakan pembangunan masih sektoral

j.        Undang-undang Sumberdaya Air belum berpihak pada petani

  

BAB III

PENUTUP 

3.1  Kesimpulan

Bisnis adalah suatu kegiatan atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas, penulis daoat menyimpulkan bahwa menjalankan suatu bisnis itu tidak mudah kita harus memahami apa saja komponen-komponen yang ada didalam bisnis. Sehingga, kita tidak mengalami kerugian atau gulung tikar dari usaha yang kita jalankan.

3.2 Saran

Adapun daran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya:

1.      Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar bisnis

2.      Bagi pembaca, sebaiknya menjalankan bisnis sesuai dengan kemampuan yang ia miliki jangan dengan keterpaksaan

3.      Untuk generasi mudah mulailah bisnis dari hati walaupun bisnis kecil-kecilan

4.      Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat bertanya kepada pembisnis yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya

 

DAFTAR PUSTAKA

https://sarjanaekonomi.co.id/bisnis/

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-bisnis.html

http://re-bisnis.blogspot.com/2012/02/elemen-dan-sistem-bisnis.html https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bisnis

https://books.google.co.id/books?id=MYOovq0jHSsC&pg=PA13&lpg=PA13&dq=unsur-unsur+penting+dalam+aktivitas+ekonomi&source=bl&ots=8uWeFzBeKq&sig=UWt-#v=onepage&q=unsur-unsur%20penting%20dalam%20aktivitas%20ekonomi&f=false https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya

http://materikitorang.blogspot.com/p/pengantar-bisnis.html?m=1

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisnis Plan "Tahu Crispy" Kelompok 4

Bisnis Pertanian

Koperasi Simpan Pinjam