Bisnis Pertanian

 

PENGANTAR BISNIS

BISNIS PERTANIAN

 

 



Nama         : Kurniawati

NPM          : 20220824

Kelas          : 1EB12

 

 

FAKULTAS EKONOMI  PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2020

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah  Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul belajar mengenai bisnis. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga makalah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan. 

 

Bekasi, 10 November 2020

Penulis


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ......... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

A.           Latar Belakang .......................................................................................................... 4

B.            Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4

C.            Tujuan Penulisan  ...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ ......... 5

A.           Pengertian Pertanian.................................................................................................. 5

B.            Jenis Pertanian ........................................................................................................... 5

C.            Peranan Pertanian bagi Perekonomian Indonesia  .................................................... 7

D.           Karakteristik Pertanian .............................................................................................. 10

E.            Kondisi Pertanian Indonesia ..................................................................................... 12

F.             Permasalahan Pertanian di Indonesia ........................................................................ 14

BAB III PENUTUP  ........................................................................................................ 17

A.           Kesimpulan  .............................................................................................................. 17

B.            Saran ......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA  ..................................................................................................... 18

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris, dan pernah mendapat penghargaan dari FAO atas keberhasilannya dalam swasembada beras. Hal itulah yang tak asing kita dengar atu pernah kita baca dari teks pelajaran di bangku sekolah atau media cetak. Artinya bahwa semua bangsa Indonesia tahu dan sadar bahwa bangsa Indonesia mempunyai potensi besar dalam sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian utama masyarakat Indonesia adalah bertani. Atau dapat dikatakan pula bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor agraris ini. Baik itu bercocok tanam, beternak, ataupun yang lainnya.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan pertanian?

2.      Apa saja jenis-jenis pertanian ?

3.      Bagaimana peranan pertanian bagi perekonomian Indonesia?

4.      Bagaimana karakteristik pertanian?

5.      Bagaimana kondisi pertanian Indonesia ?

6.      Apa saja permasalahan pertanian di Indonesia ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian dari pertanian

2.      Untuk mengetahui jenis-jenis pertanian

3.      Untuk mengetahui karakteristik pertanian

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pertanian

Pada umumnya, pertanian ialah kegiatan manusia di dalam memanfaatkan sumber daya hayati supaya bisa menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri serta untuk mengelola lingkungannya. Tapi arti pertanian tidak hanya pada umumnya tersebut melainkan masih ada arti yang lainnya.

Pengertian pertanian secara luas ialah pemanfaatan dari sumber daya hayati yang di lakukan oleh manusia dengan menggunakan cara menanam tanaman yang produktif yang bisa menghasilkan serta dapat di pergunakan bagi kehidupan. Ataupun seluruh kegiatan yang mencakup kedalam pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan juga perikanan yang hasilnya bisa digunakan bagi kehidupan manusia.

Tetapi arti pertanian secara sempit ialah proses dari budidaya tanaman pada suatu lahan yang hasilnya bisa mencukupi dari kebutuhan manusia. Ataupun proses dari bercocok tanam yang dilakukan di lahan yang sudah di siapkan sebelumnya dan kemudian di kelola menggunakan cara yang manual dan tidak terlalu banyak menggunakan manajemen.

Sedangkan aktivitas pertanian yang terdapat di indonesia mempunyai dua macam antara lain pertanian basah dan juga kering. Pertanian lahan basah ialah merupakan lahan yang digenangi oleh air atau yang lebih dikenal dengan sawah. Pertanian ini biasanya lebih banyak dilakukan di daratan rendah dan biasanya lebih sering berlokasi sekitar 300 m diatas permukaan laut. Karena pada umumnya diwilayah tersebut terdapat banyak sungai dan juga adanya irigasi untuk pengairan.

Sedangkan pertanian lahan kering ialah pertanian yang lahannya tidak tergenang oleh air dan tentu tanaman yang ditanam tidak membutuhkan genangan air pada lahan tumbuhan dan juga biasanya berlokasi di atas 500 m di atas permukaan laut tetapi banyak juga yang di lakukan pada daratan rendah.

 

B.     Jenis Pertanian

Di dalam bidang pertanian yang ada di indonesia mempunyai beberapa bentuk ataupun jenisnya. Untuk dapat mengetahui apa saja bentuk atau jenis dari pertanian mari sama-sama kita melanjutkan pembahasan di bawah ini.

a.      Sawah

Ialah suatu bentuk pertanian yang dilakukannya pada lahan basah, dan sawah juga membutuhkan banyak air. Sawah sendiri mempunyai bentuk-bentuknya diantaranya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah bencah atau sawah pasang surut, sawah lebak.

b.      Pekarangan

Ialah suatu lahan yang mempunyai letak pada lingkungan pemukiman atau di lingkungan rumah yang pada umumnya dibatasi dengan pagar dan lahan ini sering ditanami dengan tanaman pertanian.

c.       Tegalan

Ialah sebuah area dengan lahan kering yang mempunyai ketergantungan pada air hujan. Dan biasanya lebih sering ditanami dengan tanaman musiman serta terpisah dari lingkungan sekitar rumah ataupun sekitar pemukiman. Tanah tegalan sendiri susah untuk dibuatkan irigasi di karenakan permukimannya yang tidak rata.

d.      Ladang berpindah

Ialah kegiatan pertanian dengan lahannya yang berpindah-pindah, yang biasanya dilakukan pada banyak lahan hasil dari pembukaan semak setelah beberapa kali dilakukan penanaman dan juga panen maka akan berpindah lahan lagi. Jika tanah juga sudah tidak subur lagi maka akan melakukan pindah lahan lagi mencari tanah yang lainnya yang masih subur.

 

C.    Peranan Pertanian bagi Perekonomian Indonesia

 


Sektor pertanian sebagai penggerak perekonomian memiliki beberapa peranan, yang juga tertuang dalam Repelita VI sebagai berikut:

1.      Mensejahterakan petani

Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Mensejahterakan di sini mengandung arti luas sehingga menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar.

2.      Menyediakan pangan

Peranan klasik dari sektor pertanian dalam perekonomian nasional adalah penyediaan bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 220 juta jiwa. Dengan peranan pertanian sebagai penyedia bahan pangan yang relatf murah, telah memungkinkan biaya hdup di Indonesia tergolong rendah di dunia. Dan rendahnya biaya hidup di Indonesia menjadi salah satu daya saing nasional. Keberhasilan dalam penyediaan bahan pangan yang cukup dan stabil meimilki peran yang besar dalam penciptaaan ketahanan pangan nasional (food security) yang erta kaitannya dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.

 

3.      Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pendapatan antar masyarakat maupun kesenjangan antar wilayah

Sebagai contoh, mengingat pembangunan besar-besaran terjadi di perkotaan adapun masyarakat mayoritas berdomisili di pedeaan yang merupakan sumber sektor pertanian. Maka pembangunan pertanian harus didukung oleh pembangunan wilayah baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan.

4.      Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri

Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar, namun produk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan musiman. Sehingga dalam era globalisasi dimana konsumen umumnya cenderung mengkonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitas tinggi, tidak busuk, dan makan tempat, maka peranan agroindustri akan dominan. Dan jika sektor pertanian terus ditingkatkan maka diharapkan sektor ini mampu menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi.

5.      Menghasilkan devisa

Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi Indonesia. Salah satu subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan, seperti ekspor komoditas karet, kopi, teh, kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total produksi komoditas-komoditas tersebut adalah untuk diekspor. Pada lima tahun terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang devisa dengan rata-rata nilai ekspor produk primernya (belum termasuk nilai ekspor produk olahan perkebunan) mencapai US$ 4 milyar per tahun. Sumbangan sector pertanian terhadap pembangunan dan devisa negara ditentukan oleh produktivitas dari sektor ini. Karena sektor ini memilik sumbangan besar terhadap perekonomian nasional, maka rendahnya produktivitas pertanian akan berpengaruh terhadap produktivitas perekonomian secara keseluruhan.

Sumbangan terbesar sektor pertanian selama PJP I (Pembangunan Jangka Panjang) adalah tercapainya swasembada pangan, khususnya beras dalam tahun. Pada masa tersebut Indonesia mampu mengekspor beras ke beberapa negara miskin sehingga dapat menambah devisa. Dampak swasembada tersebut adalah meningkatnya pendapatan masyarakat, kualitas gizi, serta penghematan devisa. Selain itu, swasembada pangan juga telah meningkatkan kestabilan ekonomi nasional.

6.      Menyediakan lapangan pekerjaan

Sebagaimana diterangkan di muka, sektor pertanian memiliki peran penting dalam menyerap tenaga kerja. Di tahun 1994 saja (BPS, 1996) 46% dari 82 juta jiwa angkatan kerja pada tahun itu diserap oleh subsector pertanian primer. Lagi, subsektor perkebunan memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional. Sampai tahun 2003, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor ini diperkirakan mencapai 17 juta jiwa. Kontribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaannya pun mempunyai nilai tambah tersendiri, karena subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil. Dengan demikian, selain menyediakan lapangan kerja subsektor perkebuna ikut mengurangi arus urbanisasi.

7.      Pembentukan produk domestik bruto/peningkatan pendapatan nasional

Berdasarkan data yang kami peroleh, subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari segi nilai absolut berdasarkan harga yang berlaku PDB perkebunan terus meningkat dari sekitar Rp 33,7 triliun pada tahun 2000 menjadi sekitar Rp 47,0 triliun pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar 11,7% per tahun. Dengan peningkatan tersebut, kontribusi PDB subsector perkebunan terhadap PDB sektor pertanian adalah sekitar 16%. Terhadap PDB secara nasional tanpa migas, kontribusi subsector perkebunan adalah sekitar 2,9% atau sekitar 2,6% PDB total. Jika menggunakan PDB dengan harga konstan tahun 1993, pangsa subsektor perkebunan terhadap PDB sektor pertanian adalah 17,6%, sedangkan terhadap PDB non migas dan PDB nasional masing-masing adalah 3,0% dan 2,8%.

8.      Tetap mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan dalam pelestarian lingkungan hidup)

Tidak ada satu pun negara di dunia seperti Indonesia yang kaya akan beraneka ragam sumber daya pertanian secara alami (endowment factor). Maka dari itu, diharapkan dalam penggunaannya sumber daya ini digunakan secara optimal dan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumber daya pertanian.

 

D.    Karakteristik Pertanian

1.      Sumber Daya Alam

Sumber daya alam sangatlah melimpah sehingga sangat cocok untuk melakukan pertanian. Sumber daya alam meliputi :

a.       Lahan

-       Luas Indonesia yang mencapai 1.905.000 km², dan juga kontur tanah yang beragam membuat lahan indonesia dapat ditanami berbagai tanaman

-       Kering : Palawija, sayur sayuran, buah

-       Basah : padi, lahan gambut

-       Dataran Tinggi : teh, stroberi, wortel, kentang

-       Dataran Rendah : kelapa, pisang, bakau, jeruk

b.      Air

Pada umumnya pertanian di daerah perbukitan menggunakan lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah dimana pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Contoh: lading atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah oleh kebanyakan penduduk Kalimantan.

c.       Udara

Udara yang bebas polusi yang bermanfaat dalam proses respirasi dan membantu penyerbukan tanaman di lahan pertanian. Polusi udara dapat menurunkan kualitas buah yang dihasilkan.

d.      Sinar matahari

Durasi malam dan siang yang relatif sama membuat tanaman mendapatkan pasokan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

e.       Kesuburan tanah

Tanah Indonesia termasuk tanah yang subur dan menyediakan berbagai unsur hara. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya gunung berapi.

2.      Proses Produksi

a.       Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman

Pelaksanaan pekerjaan (operasi) tertentu, misalnya membajak dan menanam, hanya dapat dilakukan jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan. Dipengaruhi oleh iklim juga.

b.      Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas

Produksi persatuan luas tanah harus diusahakan sebesar-besarnya, diperlukan transpor yang juga tersebar untuk mengangkut hasilnya dna menyediakan sarana produksi dan lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat.

c.       Jenis usaha tani dan potensi produksi pertanian berbeda dari satu tempat ke lain tempat

Ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat kita kelompokkan ke dalam iklim, sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Jenis usaha tani (jenis tanaman dan jenis pengusahaannya) bervariasi disesuaikan dengan keadaan dan irama perubahan iklim.

d.      Pertanian modern selalu berubah

Berubah sesuai dengan kebutuhan manusia. Penggunaan dan teknologi yang berkembang dalam pertanian modern memungkinkan tercapainya volume produk dan jenis produk yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan.

3.      Produk

a.    Usaha kecil-kecilan

Dilakukan petani secara kecil-kecilan

Contoh : karena jumlah petani padi yang sangat banyak, petani-petani tidak dapat mempengaruhi permintaan atas jenis barang yang dihasilkannya.

b.    Produksi bersifat musiman

Hasil produksi akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan.

c.    Produksi terpencar

Hal ini disebabkan petani itu selalu mencari tempat yang keadaan tanah dan iklimnya cocok untuk tanamannya, tanpa memperhitungkan apakah dekat atau jauh dari kota atau pasar.

d.   Produk hasil-hasil pertanian bersifat berat, mengambil banyak tempat dan cepat atau musah rusak. Hal ini menyebabkan proses distribusi dan penyimpanan menjadi lebih rumit.

e.    Penawaran Produknya Relatif Kecil

Petani suplier kecil tidak memiliki posisi tawar dalam menentukan harga.

f.     Ketidakseragaman

Berupa kualitas dari segi ukuran, tingkat kematangan, dan lainnya.

g.    Ketergantungan pada alam

Produk hasil pertanian bersifat spesifik dalam kaitannya dengan faktor klimatologi. Produk tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di musim-musim tertentu.

h.    Memiliki banyak produk substitusi

Produk hasil pertanian bersifat substitusi satu sama lain. Kebutuhan akan satu jenis produk hasil pertanian jika tidak tersedia maka dapat digantikan dengan jenis lain.

4.      Pelaku pertanian

a.    Usia

Pelaku usia yang dalam rentang produktif akan mempengaruhi proses pertanian dalam hal inovasi.

b.    Pendidikan

Semakin tinggi jenjang pendidikan mengenai pertanian yang dialami seseorang, semakin banyak pula pengetahuan tentang pertanian yang bisa digunakan untuk memajukan sektor ini. Petani yang cerdas akan terus berinovasi sehingga menciptakan hasil pertanian yang baik.

c.    Luas lahan

Luas lahan tani menentukan pendapatan, taraf hidup dan derajat kesejateraan.

d.   Pengalaman

Pengalaman merupakan modal dasar dalam berinovasi dan meningkatkan produktivitas.

E.     Kondisi Pertanian Indonesia

1.      Pelaku pertanian

Petani, buruh tani, pengusaha pertanian, pengepul, pedagang, super market, eksportir, importir, pengusaha saprotan, pedagang sapotran, pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian pertanian, serta perbankan.

1.      Belum terintegrasi menjadi kekuatan ekonomu nasional (lemahnya sistem dan pemerintahan)

2.      Belum saling memberdayakan (kemitraan) tetapi memperdayakan (eksploitatif) dengan ego sektoral

3.      Belum ada hubungan yang adil antara satu dengan yang lain

Isu penting :

1.      Moral Hazard

2.      Pasar Bebas (Liberalisasi Perdagangan)

3.      Otonomi Daerah

2.      Sumber Daya Alam

Lahan sawah, lahan kering, lahan gambut, lahan marjinal, lahan agroforestry dan perkebunan.

Belum terciptanya sistem yang adil dalam pemanfaatan lahan pertanian (kepemilikan vs pengusahaan).

1.      Skala usaha belum ekonomis

2.      Masih banyak lahan tidur

3.      Konversi dan hak kepemilikan lahan pertanian tidak jelas

Isu aktual :

1.      Konversi lahan

2.      Undang-undang pokok Agraria 

3.      Undang-undang Sumber Daya Air

3.      Teknologi Produksi Pertanian

Teknologi tradisi (adat), sederhana, input tinggi, canggih (komoditas mahal), organis dan terpadu.

1.      Indonesia mempunyai banyak “best practices”

2.      Bioteknologi Indonesia cukup berkembang melalui rekayasa teknologi

4.      Permodalan Usaha Pertanian

Banyak variasinya : Modal seadanya, modal lemah, modal kuat, atau modal dengan skema pembiayaan perbankan.

Isu aktual : Investasi masih lemah

1.      Nilai tukar produk pertanian masih rendah

2.      High rish and low profit

3.      KKN

5.      Komoditas atau Produk Pertanian

Pangan, hortikultura,jagung- serelia, kacang dan umbi, tanaman serat, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.

 

Komoditas

Peringkat Dunia

Lada Putih

1

Sawit

2

Karet

2

Beras

3

Kakao

3

Lada Hitam

3

Kopi

4

Biji-bijian

6

Teh

6

 

F.     Permasalahan Pertanian di Indonesia

1.      Masalah Birokrasi Kementerian Pertanian :

a.       Koordinasi antar lembaga masih lemah

b.      Lemah terhadap eksekusi peraturan perundang-undangan

c.       Organisasinya terlalu besar

d.      Disinyalir masih terdapat budaya KKN

2.      Masalah Lahan Pertanian

a.       Luas kepemilikan lahan petani sempit

b.      Produktivitas lahan menurun terus

c.       Alih fungsi lahan bertanbah besar

d.      Belum optimalnya implementasi pemetaan komoditas terkait dengan agroekosistem

e.       Masih banyak lahan “tidur”

3.      Masalah Kondisi Petani

a.       Jumlah sangat besar (25 juta KK : 20 juta mempunyai lahan (milik sendiri atau sewa, dan 5 juta buruh tani)

b.      Pendidikan formal rendah

c.       Regenerasi petani tidak menarik

d.      Pekerja keras tetapi tetap miskin

e.       Bekerja tidak efisien

f.       Produktivitas tiap KK rendah

4.      Masalah kepemilikan tanah atau lahan

a.       Persengketaan tanah antara Rakyat dengan pengusaha dan pemerintah

b.      Banyak lahan petani belum bersetifikat

c.       Sistem pewarisan tanah

d.      Banyak petani tidak mempunyai lahan

5.      Masalah Mentalitas

a.       Petani lemah dalam memperjuangkan hak-haknya

b.      Lemahnya jiwa kewirausahaan

c.       Masih banyak yang percaya mitos

d.      “Moral Hazard”

6.      Masalah ketrampilan

a.       Keterbatasan penguasaan teknik budidaya pada komoditas tertentu

b.      Kurangnya orientasi agribisnis

c.       Kurangnya penguasaan proses pengolahan pasca panen

d.      Kurangnya kemampuan mengakses pasar

7.      Masalah Modal

a.       Petani kurang modal

b.      Sistem perbankan yang kurang peduli terhadap petani

c.       Belum ada asuransi pertanian

d.      Masih terdapat sistem ijon

e.       Belum ada Bank pertanian

8.      Masalah Pasar dan Tata Niaga

a.       Harga (tidak wajar, fluktuatif, bergantung pedagang, tengkulak, cenderung merugikan)

b.      Penguasaan teknologi informasi yang terkait dengan pasar lemah

c.       Rantai tataniaga panjang dan pembagian marjin masih tidak adil

9.      Masalah Organisasi Petani

a.       Lemahnya menjalankan roda organisasi petani

b.      Kurang berfungsinya sebagian organisasi petani yang ada

c.       Organisasi tani kurang mandiri

10.  Masalah Teknologi

a.       Sistem alih teknologi lemah

b.      Penerapan teknologi kurang tepat sasaran

c.       Semakin banyaknya penerapan teknologi tidak ramah lingkungan

11.  Masalah Informasi

a.       Info teknologi terbatas

b.      Regenerasi penyuluh pertanian tidak berjalan

c.       Informasi stock dan kebutuhan komoditas belum terbangun

d.      Pemanfaatan teknologi informasi belum menyentuh petani

e.       Minta petani mencari informasi lemah

f.       Penggunaan media informasi pertanian belum meluas

12.  Masalah Kebijakan

a.       Kebijakan pertahanan (skala usaha tani, alih fungsi lahan, rencana tata ruang wilayah, sertifikasi tanah, pengakuan hak ulayat belum dilaksanakan),

b.      Kebijakan infrastruktur (irigasi, transportasi dan komunikasi)

c.       Trade off dari otonomi daerah, terkait dengan pembangunan dan pemeliharaann infrastuktur pertanian

d.      Kebijakan payung hukum organisasi petani

e.       Kebijakan pemerintah belum optimal bagi petani terkait akses pasar, informasi, subsidi saprotan, proteksi perdagangan internasional

f.       Mal praktek dalam kebijakan food security

g.      Kebijakan perbankan belum kondusif untuk petani

h.      Inddustrialisasi belum berpihak pada industri pertanian

i.        Kebijakan pembangunan masih sektoral

j.        Undang-undang Sumberdaya Air belum berpihak pada petani

  

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian dalam pengertuan yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman.

B.     Saran

Pertanian sangat berpengaruh terhadap kebutuhan hidup kita. Kita harus senantiasa untuk menjaga dan merawatnya. Karena, bahan pokok kita untuk hidup berasal dari hasil tani. Jika kita dalam penanaman secara benar dan baik maka hasilnya akan memuaskan. 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://w3cargo.com/peranan-pertanian-dalam-perekonomian-indonesia                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/09/pengertian-pertanian-bentuk-atau-jenis-pertanian-lengkap-html

https://w3cargo.com/peranan-pertanian-dalam-perekonomian-indonesia/#:~:text=Peranan%20klasik%20dari%20sektor%20pertanian,Indonesia%20tergolong%20rendah%20di%20dunia

https://prezi.com/fsqyp5kvnrgt/karakteristik-pertanian-indonesia/

https://docplayer.info/34843287-Pertemuan-ke-4-karakteristik-ekonomi-pertanian-indonesia.html

https://sarjanaekonomi.co.id/agribisnis/#:~:text=Tujuan%20Agribisnis,-Menggerakan%20kegiatan%20disemua&text=Memberikan%20kesempatan%20kerja%20(lowongan%20pekerjaan,atau%20daya%20tarik%20sektor%20pertanian

http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/8443/0078.pdf?sequence=1&isAllowed=y

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisnis Plan "Tahu Crispy" Kelompok 4

Koperasi Simpan Pinjam